Gemuruh pemilihan kepala daerah (Pilkada) Balikpapan sudah
terasa. Partai politik, terutama yang memiliki kursi di legislatif, mulai
menyusun strategi untuk bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Ada
yang masih mencari calon, ada pula yang secara gamblang menetapkan calonnya
sendiri.
PERSIAPAN menuju pemilihan wali kota (pilwali) mulai
dilakukan sejumlah partai politik (parpol). Salah satunya adalah membuka
penjaringan bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota untuk bertarung
dalam pilwali yang digelar Desember 2015 nanti. Dua parpol telah membuka
“audisi” mencari siapa calon yang akan mendapatkan “tiket” untuk diusung parpol
peserta pemilihan umum ini, yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai
Golkar.
Pembukaan penjaringan tersebut, menarik perhatian Heru
Bambang yang juga Ketua DPC Demokrat Balikpapan, untuk mendaftarkan diri
sebagai balon wali kota dari partai baru itu. Ya, pria yang saat ini menjabat
sebagai wakil wali kota sudah menyatakan akan maju kembali dalam bursa
pemilihan wali kota dan wakil wali kota periode 2016-2021 mendatang. Kali ini,
bukan sebagai orang nomor dua, melainkan sebagai orang nomor satu. Oleh karena
itu, pria berkumis itu pun, mencoba untuk merangkul partai-partai lain yang memiliki
kursi di DPRD sebagai koalisi.
Hal itu dilakukan guna memenuhi syarat 20 persen kursi di
legislatif, bagi calon yang ingin maju dalam bursa pemilihan kepala daerah
(pilkada). Untuk Balikpapan yang memiliki jumlah kursi sebanyak 45 kursi di
DPRD, berarti satu calon harus diusung 9 kursi. Kondisi saat ini, Demokrat
hanya memiliki 4 kursi, jika akhirnya mendapat tambahan dukungan dari Partai
NasDem, yang hanya memiliki 3 kursi, Heru Bambang pun masih kekurangan 2 kursi
untuk maju dala pilwali Balikpapan nanti.
“Setiap ada partai yang buka, saya akan mendaftar. Saat
ini, saya sudah ada komunikasi dengan Gerindra, PPP, dan PDIP. Ketika mereka
buka, saya pasti daftar,” kata Heru kepada Tabloid Gugat, Jumat (6/3), pecan lalu.
Selain mencari dukungan tambahan kursi, hubungan yang harmonis antara dirinya dan Ketua DPD NasDem Balikpapan Redy Asmara yang membuat dirinya mendaftarkan diri ke partai berlambang sayap itu. “Di luar kepartaian, saya punya hobi yang sama dengan beliau (Redy Asmara). Saya juga sering ke rumah beliau, selain itu hubungan kader kami di DPRD juga erat,” lanjutnya.
Sementara itu, terkait komunikasi Rahmad Mas’ud yang dikabarkan
akan diusung untuk menemani dalam pilwali nanti, dikatakan Heru Bambang,
dirinya terus menjalin komunikasi dengan pengusaha besar Kota Minyak itu.
Bahkan, kata mantan birokrat itu, Rahmad Mas’ud sudah mengiyakan ajakannya.
“Terakhir dia mengatakan ‘saya siap Kanda’, tapi semua belum final. Baru
dikatakan final pas pendaftaran di KPU nanti. ‘Kan namanya manusia semua bisa
berubah,” ucap Heru.
Apalagi diakuinya, posisi Rahmad Mas’ud memang sudah siap
tempur. Di mana “pasukan” dan “peralatan perang” menurut analogi Heru Bambang
dimiliki oleh pengusaha yang sukses di bidang jasa pelayaran itu. Selalu itu,
kata Heru Bambang, Rahmad Mas’ud memiliki popularitas di mata masyarakat
Balikpapan melalui sifat sosialnya.
Selain Heru Bambang, ternyata ada beberapa calon lain
yang juga menjalin komunikasi dengan calon pasangannya itu. Namun dirinya
justru menanggapi dengan santai. “Tidak
ada masalah, saya sudah menyiapkan calon wakil lainnya. Tapi jika melihat
hubungan dengan keluarga Haji Rahmad Mas’ud, kemungkinan besar saya akan
berpasangan dengan dia. Kalau Allah berkehendak kita tidak bisa buat apa-apa,”
ujarnya.
Heru pun sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk, jika
dirinya tidak “berjodoh” dengan Rahmad Mas’ud dalam pilwali nanti. Diakuinya,
Heru Bambang telah menyiapkan penggantinya yang masih dirahasiakan
identitasnya. “Belum boleh saya sebutkan, karena yang bersangkutan tidak
mengizinkan. Ditakutkan akan mengganggu
kinerjanya nanti. Orangnya dari luar Demokrat, juga bukan dari partai yang
memiliki suara banyak di DPRD,” ungkap Heru.
Terkait dengan Partai Golkar yang juga membuka
penjaringan balon, Heru mengaku belum tertarik untuk medaftarkan diri ke sana.
Karena dirinya belum melakukan komunikasi dengan Ketua DPD Golkar Kaltim,
Mukmin Faisyal HP. “Belum ada obrolan. Makanya kami tunggu saja,” ucapnya.
Sementara itu, Partai Golkar memang patut percaya diri
dalam membuka pejaringan balon wali kota ini. Selain menguasai eksekutif,
partai yang didera dualisme kepemimpinan di tingkat pusat ini pun menguasai
legislatif. Tak tanggung-tanggung, 30 persen kursi di DPRD dikuasai oleh partai
yang dipimpin oleh Andi Burhanuddin Solong di tingkat Balikpapan ini. Sehingga
wajar saja, jika Partai Golkar memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dengan
memulai pendaftaran balon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan.
Diketuai oleh Dahri Mamma, pendaftaran ini dibuka mulai 9
hingga 19 Maret mendatang. Pendaftaran terbuka untuk umum, baik internal Partai
Golkar maupun dari luar partai untuk bertarung memperebutkan “tiket” pilwali
Balikpapan yang dijadwalkan akan digelar pada Desember mendatang.
Salah satu bakal calon yang diunggulkan adalah wali kota petahana,
Rizal Effendi. Kader Partai Golkar yang berhasil meraup 129.807 suara pemilih
warga Balikpapan ini, mendaftarkan diri kepada tim penjaringan balon wali kota
pada Senin (9/3). Dia enggan berandai-andai apakah terpilih atau tidak dalam
proses seleksi nanti. “Kita lihat saja dulu prosesnya,” ucapnya kepada Tabloid Gugat, Jumat (6/3) lalu.
Rizal pun tak ingin mendahului titah partai dengan
menentukan siapa yang akan menemaninya dalam pilwali mendatang. Dirinya masih
menunggu kebijakan partai mengenai siapa yang akan menemaninya, mengisi posisi
nomor dua, jika Rizal terpilih mewakili Partai Golkar. “Kami belum tahu. Masih
nunggu kebijakan partai gimana,” sambungnya.
Walaupun enggan berkomentar banyak, mengenai siapa
pendampingnya, sempat berhembus kabar, bahwa Rizal telah terlebih dahulu
membangun komunikasi dengan salah satu pengusaha besar Kota Minyak, bernama
Rahmad Mas’ud. Pengusaha tersebut, memiliki peluang besar menjadi calon wakil
wali kota mendampinginya, karena wakil Rizal saat ini, yakni Heru Bambang juga
berambisi untuk “naik” menjadi wali kota Balikpapan. “Semua punya peluang. Kita
lihat saja nanti, setelah ada kebijakan partai,” tandasnya. (RIKIP AGUSTANI)
0 Komentar untuk "“Jodoh” Tuan Tajir "