-->

Menggugat Ketidakadilan

Fantasi Seks Perempuan Bertato




Seni merajah tubuh alias tato merupakan simbol atau gambar yang di lukis di tubuh. Tak hanya kaum Adam, kaum hawa pun kini mulai tertarik dengan tato.
Ada persepsi bahwa wanita bertato merupakan pancingan terhadap kaum pria berfikir tentang seks.

Dua perempuan muda tengah berbincang ringan di sebuah ruangan hotel berbintang di Balikpapan. Sebuah gambar kupu-kupu mengintip seksi dari balik busana salah satu perempuan itu. Tato? Benar. Gambar kupu-kupu menghiasi bahu kanan pemilik nama Mita Vivian itu.
Kesenangan melukis tubuh dengan tato juga melekat pada Mega Bella, lawan bicara Mita.

Keduanya menyadari bahwa perempuan bertato belum sepenuhnya dianggap biasa oleh masyarakat. Bahkan banyak yang memandang sinis. Tak sedikit pula yang memiliki penilaian bahwa perempuan bertato adalah perempuan gampangan. Mereka tak peduli akan penilaian tersebut. Bagi mereka, tato adalah satu dari sekian banyak keindahan perempuan dari luar.

“Aku merasa ini negara bebas dan tato adalah salah satu bentuk jatidiri. Jadi sebelum memutuskan menato diri, harus dipikirkan segala sesuatunya. Harus siap jika ada yang sinis dan menghujat,” ujar Mega.

Tebaran bintang yang menghiasi bagian punggung hingga lehernya. Dan ia masih punya keinginan untuk menambah jumlah tatonya. Meski sang ibu sempat menentang saat dirinya akan menato diri, itu tidak membuat Mega berhenti menato tubuhnya.

“Mamaku agamis banget. Jadi apa-apa itu selalu dikaitkan dengan agama. Tapi pelan-pelan aku coba bilang ke Mama kalau ini bagian dari seni dan aku suka. Nanti kan bisa dihapus,” ungkapnya.

Mega menyadari jika sang ibu memiliki alasan rasional. Selain faktor agama, juga khawatir akan sulit jodoh. Namun, kekhawatiran itu perlahan menghilang seiring berjalannya waktu.

Di zaman modern seperti sekarang, Mega meyakini  kaum pria sudah memiliki banyak wawasan bahwa tato merupakan seni dan lebih dewasa dalam memilih pasangan.
“Namanya juga orangtua, pasti banyak memikirkan bagaimana putrinya. Namun semua akan baik-baik saja, jika niatnya dari awal bukan untuk apa-apa. Ini bagian dari seni dan kita akan bahagia melakukannya asal benar-benar dilakukan karena niat,” sebutnya.

Disinggung pandangan lelaki soal perempuan bertato, Mega hanya tersenyum. Dari sekian banyak pria yang berteman dengannya, hampir semua tidak menghakimi tatonya. Ia percaya pria akan jeli jika tahu ini bagian dari keindahan. “Hampir semua temanku tahu kalau aku menyukai seni. Mulai dari tato, perilaku, prestasi, dan bagaimana aku menilai kecantikan. Kalau ada yang berpandangan jelek, ya terserah,” katanya.

Mega bahkan tidak mempedulikan jika ada yang mengait-ngaitkan perempuan bertato itu liar dan bebas. Bahkan soal seks sekalipun, ia tak ambil pusing.

“Kalau ada yang bilang perempuan bertato cenderung nakal dan gampangan, ya terserah. Tapi kalau aku pribadi tato untuk keindahan. Jangan disamakan dong sama yang hobi jualan (jual diri),” ungkapnya lantas tertawa.

Manager pada salah satu hotel berbintang ini menuturkan seni tato sudah tidak asing  bagi sebagian masyarakat. Walaupun dahulu seni tato sangat identik dengan kriminalitas, namun sekarang ini pendapat tersebut berbalik 180 derajat. Tato menjadi sebuah karya cipta seni yang tinggi. Sebab dipercaya mampu menambah kecantikan hingga 70 persen.

“Pede saja kalau bertato, rasanya anggun saja. Buat aku tato itu seni, jadi keindahan tubuh itu juga akan bertambah dari tato,” ungkap perempuan berusia 29 ini.

Saat ini Mega baru memiliki dua tato di tubuhnya. Satu tato di pergelangan tangan sebelah kiri, satu lagi di bagian punggung. “Yang di pergelangan tangan ini bunga, tapi gambarnya kurang bagus. Nanti mau aku ubah lagi. Kalau yang di punggung ini aku suka. Ini yang di punggung aku bikin di Kampung Baru, pemilik komunitas Balikpapan Tatto Lovers,” ujar dia.

Dijelaskan Mega, semua tato tidak sembarangan dibuat. Masing-masing memiliki filosofi dan kisah. Bunga di lengan kirinya menjadi lambang perempuan cantik. Bintang kecil bertaburan seperti iringan bintang jatuh di langit yang menghias punggungnya memiliki makna profesi yang dicintainya, sebagai pekerja yang memiliki banyak rekanan dan selalu beriringan bersama.

“Bagaikan diary, semua tato mengingatkan tentang momen-momen spesial sepanjang hidupku. Dan semuanya bikinnya nggak sembarangan lho. Remembering all the moments,” ungkap perempuan berkulit putih ini.

Mega mengaku sangat selektif dalam memilih tato artist yang akan melukis tubuhnya. Hanya yang kredibel, memiliki sertifikat, benar-benar belajar tato, serta memiliki banyak pengalaman dan yang dikenal dekat. Sebab bagian tubuh yang akan dilukis akan terbuka lebar, jika si penato tida profesional maka bukan hanya tato yang rusak tapi mood kedua belah pihak.

“Aku pilih penato yang sopan. Kalau nggak sopan bisa bahaya. Soalnya kayak di punggung, pasti akan terbuka lebar. Kalau yang nato nggak sopan, terus gimana dong hasilnya,” candanya lantas tertawa.  Ia pun rela merogoh kocek untuk mendapatkan tato berkualitas dan sesuai keinginannya. Untuk konsep desain, Mega banyak memilih sendiri.  YOVANDA, BALIKPAPAN






0 Komentar untuk "Fantasi Seks Perempuan Bertato"

Back To Top