Masa pemerintahan Adi-Isro memang akan berakhir awal
2016. Tetapi bukan berarti pentas politik di Kota Taman adem ayem begitu saja.
Apalagi, jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) betul-betul
sudah disahkan oleh wakil rakyat di Senayan. Bisa dipastikan Pilwali Bontang
akan digelar pada 2015.
Genderang perang menuju Pemilihan Wali Kota (Pilwali)
pelan-pelan mulai didengungkan beberapa politikus di Bontang.
Basri Rase misalnya, politikus Partai Hanura itu
sebenarnya sudah secara tegas menyatakan bakal maju dalam Pilwali nanti. Kata
dia, pernyataan akan maju dalam Pilwali bukan isapan jempol belaka.
Melihat dari kiprah Hanura selama ini yang sukses
menjadi partai pengusung dalam setiap perhelatan pesta demokrasi seperti
Pilwali maupun Pilpres menunjukan kesiapan Hanura untuk terlibat langsung dalam
pesta demokrasi dengan mengusung kader sendiri.
“Ini hasil Rakernas Hanura. Partai kami tidak lagi
menjadi pengusung, tetapi harus menjadi pelaku dengan mendorong kadernya maju
dalam Pilwali. Untuk di Bontang, sebagai Ketua Hanura Bontang, saya dipercaya
untuk memainkan peranan itu. Jika partai sudah memintanya begitu, saya pun siap
untuk maju dalam Pilwali mendatang,” kata Basri kepada sejumlah wartawan di Gedung
DPRD Bontang, Kelurahan Bontang Lestari, belum lama ini.
Secara hitung-hitungan politik, Basri pun yakin Hanura
mampu berbicara banyak pada Pilwali mendatang. Pertama kata dia, Hanura saat
ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam perolehan jumlah kursi.
“Kalau boleh bangga ya tentu saya bangga. Pada 2004 Hanura hanya 1 kursi.
Sekarang sudah 3 kursi. Ini artinya sinyal positif bagi Hanura yang mulai dipercaya
oleh masyarakat,” jelasnya.
Bukan itu saja, Basri pun pede dirinya sudah laik untuk maju dalam Pilwali. Menurut dia,
untuk maju dalam Pilwali ada beberapa aspek yang harus diperhatikan kandidat.
Pertama elektablitas dan kapasitas. “Insya Allah kedua syarat itu sudah saya kantongi,”
kata dia. “Nah syarat ketiga ini yaitu isi tas yang masih diraba,” sambungnya
sembari tertawa.
Lain Basri lain juga Isro Umarghani. Wakil Wali Kota
Bontang yang juga merupakan kader PKS itu masih meraba-raba kondisi politik di
nasional maupun di Bontang. Menurutnya, untuk maju pada Pilwali bukanlah
semudah membalikan telapak tangan. Kata mantan Wakil Ketua DPRD Bontang itu,
dirinya akan siap meramaikan bursa calon Walikota pada Pilwali nanti jika
memang ada peluang besar dirinya terpilih secara hitung-hitungan politik.
“Ya belum
bisalah saya berbicara ke sana. Aturan main Pilwali pun masih belum jelas.
apakah dipilih langsung atau dipilih DPRD. Tetapi intinya begini, kami akan
lihat dulu situasi politik. Ibarat perang, jika kapasitas tidak mumpuni ya
jangan perang. Nanti bisa mati sia-sia,” ujarnya saat ditemui seusai acara
pembukaan Kapolres Cup belum lama ini.
Sementara itu, kondisi yang menarik justru di Partai
Golkar Bontang. Nama Adi Darma bisa jadi bukan menjadi nama satu-satunya yang
bakal diusung partai yang identik dengan warna kuning itu. Terlebih semenjak
masuknya Andi Harun dalam politik di Bontang dengan memegang kendali DPD II
Golkar Bontang.
Bukan hanya itu, Adi Darma juga diprediksi bakal
bersaing ketat dengan kader Golkar Bontang lainnya yang saat ini duduk di
senayan yaitu Neni Moerniaeni. Ditemui Gugat,
mantan Ketua DPRD Bontang itu memang belum memberikan ketegasan apakah akan
maju pada Pilwali mendatang. “Saya bekerja saja dulu di DPR RI. Tetapi kalau
memang partai mempercayai saya, ya itu lihat nanti,” tutupnya. (ALI AKBAR, ISMET RIFANI)
0 Komentar untuk "Genderang Perang Pilwali Bontang"