-->

Menggugat Ketidakadilan

SMS Uang Damai di Ponsel Jaang


  
Dugaan pemerasan yang dilakukan oknum anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Masdari mulai terkuak. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengaku diperas ratusan juta oleh Masdari agar kasus yang akan ditangani Ombudsman diselesaikan dengan damai.

Ditemui di rumah jabatannya di Jalan S Parman Samarinda, Jaang awalnya enggan membongkar dugaan pemerasan terhadap dirinya. Namun setelah mendapatkan penjelasan bahwa pengakuannya itu nanti sangat dibutuhkan untuk membongkar perilaku oknum Masdari selama ini, akhirnya Jaang mau mengungkapkannya.

"Ah ini wartawan tahu saja. Memang tahu dari mana?" kata Jaang balik bertanya.

Dituturkannya, memang dirinya mendapatkan pesan pendek (SMS) dari Masdari melalui ponselnya, yang meminta sejumlah duit kalau ingin kasus yang menimpa Camat Samarinda Ulu diselesaikan secara damai. Jaang mengaku tercengang dengan nilai yang diminta Masdar itu. Tak hanya dirinya, isterinya pun diakuinya ikut tercengang dengan nilai dimaksudkan.

"Dari mana kami dapat duit sebesar itu? Maka itulah saya sempat kaget. Makanya saya minta kepada ajudan saya untuk menelepon Masdarinya untuk datang saja ke saya, sebenarnya masalahnya apa sehingga sampai meminta duit seperti itu," ujarnya.

Untuk meyakinkan hal itu, Jaang sampai memanggil ajudan dimaksudkannya. "Ini ajudan saya. Dia memang saya minta menelpon Masdari untuk datang langsung. Tapi bukan apa-apa, karena ‘kan kalau melalui telepon nanti salah-salah. Nomor telepon saya ini ‘kan sudah disadap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, ," ujarnya.

Atas permintaan itu, dirinya sudah juga memanggil Sekretaris Kota (Sekkot) hingga Camat Samarinda Ulu yang selama ini diduga bermasalah. Setelah ditelusuri, memang tidak ada masalah. Karenanya, meskipun tidak meminta uang sepeser pun, dirinya sebagai wali kota Samarinda sangat siap menghadapi kasus yang ditangani Ombudsman tersebut.

"Jadi tidak ada transaksi apapun, karena saya langsung menolaknya. Lagipula saya ini uang dari mana? Untuk Pilwali kemarin saja, itu bantuan dari teman-teman. Syukur Alhamdulillah, saya tidak melakukan apapun," terangnya.

Sebenarnya dia mengaku sedikit lucu ketika ombudsman mengemukakan ke publik melalui media, terkait dirinya yang akan dipanggil dan termasuk soal beasiswa Kaltim Cemerlang, untuk diperiksa karena adanya dugaan pelanggaran atau praktik korupsi.

"Kalau mau panggil, ya panggil saja kan. Ini kan lucu kok diumumkannya ke media. Polisi, jaksa ataupun KPK saja tidak pernah mengumumkan apapun ke media kalau mereka mau memanggil seseorang. Nah dari sini saya sudah sedikit curiga, ini sebenarnya ada apa?" tuturnya.

Ditanyakan berapa nominal duit yang dimintakan. Jaang enggan mengungkapkannya. Menurut dia, SMS itu masih disimpannya sebagai barang bukti, dan nanti akan menjadi rujukan ketika dirinya dituding macam-macam oleh ombdusman.

"Wah kalau nominal, janganlah. Cukup saya saja tahu ya. Yang jelas cukuplah seperti yang saya kemukakan itu tadi," ujar Jaang.

Sementara itu dugaan oleh oknum Masdari juga rupanya dilakukan di kantor Diknas Kaltim. Kendati Kepala Diknas enggan mengakuinya, namun dari sumber yang bisa dipercaya, Masdari memang pernah mencoba memeras hingga nominal Rp 250 juta, agar permasalahan kasus beasiswa Kaltim Cemerlang yang kini ditangani Ombudsman bisa diselesaikan secara damai.

"Dia ada SMS meminta Rp 250 juta. Ya jujur saja kami juga kaget, itu uang didapat dari mana. Kami coba nego Rp 50 juta, eh ternyata dia tidak mau, katanya tidak cukup dibagi-bagi dengan anggota Ombudsman lainnya, Masdari tetap bertahan minta Rp 250 juta," tutur sumber yang enggan dikorankan namanya.

Tidak mendapat kata sepakat nilai yang dimintakan, kata sumber tadi, Ombudsman kemudian tetap memproses permasalahan beasiswa itu. Akhirnya beberapa orang termasuk sumber ini diperiksa untuk mendapatkan keterangan.

"Kalau saya dan kami-kami di Diknas memang sudah antisipasi, jangan sampai soal Rp 250 juta itu menjadi masalah baru nantinya. Makanya biarlah kalau mau diperiksa Ombudsman, ya silahkan saja, kita laksanakan," tandasnya.

Soal dugaan pemerasan ini, Masdari beberapa waktu kepada Gugat menyatakan, ia meminta uang kepada Jaang sebagai bagian dari strategi investigasi.

Tapi  ia bersikeras tak pernah memeras. Ia malah menyatakan akan memperkarakan jika ada pihak-pihak yang menudingnya memeras.
(Muhammad Khaidir, Ali Akbar)



0 Komentar untuk "SMS Uang Damai di Ponsel Jaang"

Back To Top