Di
tengah derasnya keresahan masyarakat soal kemaksiatan yang kian marak di
Balikpapan, sang Wali Kota, Rizal Effendi bergeming mempertahankan slogan
Beriman. Baginya, Beriman adalah identitas, sehingga tetap dijaga walau sampai
kiamat. Berikut petikan wawancara Gugat bersama orang nomor satu di Pemkot
Balikpapan, Rabu (28/5) siang lalu.
Gugat (G) : Selamat siang Pak?
Rizal
Effendi (RE): Ya, selamat siang. Silahkan duduk.
Obrolan mengalir diawali dengan pandangan
Wali Kota tentang konsep moto Beriman.
RE:
Konsep Beriman dulu diarahkan kepada konsep bersih, indah dan nyaman. Kemudian Beriman
dalam konsep lain menjadi Madinatul Iman, dimana ingin dijadikan kota yang
progresif, maju, modern. Tetapi, nilai-nilai religiusnya tetap dijunjung tinggi.
G: Apakah konsep Beriman masih relevan,
dilihat dari perkembangan Kota Balikpapan sekarang?
RE:
Sampai kiamat moto itu tetap relevan.
G: Bagaimana bapak mewujudkan slogan
Beriman ini sehari-hari dengan perkembangan Kota Balikpapan sekarang? Dilihat banyaknya
tempat-tempat hiburan dan bebasnya penjualan miras.
RE:
Itu ada langkah-langkah penertiban, baik dari lembaga kita Satpol PP maupun juga
kepolisian. Harus ditunjang aturan dan masyarakat. Bahwa di sini masih dirasa tidak
sesuai, itu yang harus kita intensifkan karena hal itu tidak bisa dilakukan sendirian
oleh pemerintah.
G: Jika masih dianggap relevan, faktanya
saat ini tidak sesuai dengan kondisi saat ini?
RE:Sampai
kiamat masih dipertahankan. Seperti di Aceh dengan moto Serambi Mekahnya.
Tetapi, faktanya masih banyak orang yang melakukan hal di luar ajaran agamanya.
Kemudian moto Serambi Mekah itu apa hilang begitu saja? Tetap tidak kan.
G: Kemudian, kenapa hal itu tidak tersentuh?
RE:
Bukannya tidak tersentuh, kalau tertangkap kedapatan narkoba itu berarti tersentuhkan.
Masalahnya begini, persoalan narkoba ini memang bukan persoalan yang mudah. Jika
THM nya yang memfasilitasi, bisa saja dilakukan peringatan bahkan sampai penutupan.
Tetapi, tidak mungkin menindak langsung kalau tidak ada bukti. Apakah transaksi
narkoba itu difasilitasi atau hanya permainan oknum saja?
G: Lalu, terkait izin. Berapa banyak izin
yang sudah dikeluarkan?
RE:Kalau
soal izin saya tidak ingat. Tanyakan saja ke Dinas Pariwisata.
G: Komentar dari tokoh-tokoh agama,
slogan Beriman ini sudah tidak cocok?
RE:
Tidak, tetap cocok sampai kiamat akan dipertahankan. Cuma konsepnya ini mau dijadikan
kota layak huni dengan banyaknya pariwisata yang ada di Balikpapan.
G: Selama menjabat, penjualan minuman beralkohol
marak beredar dan tidak sesuai dengan Perda 16 tahun 2000?
RE:
Nanti kita lihat, kalau tidak sesuai maka akan kita tertibkan. Perda kita ini
yang paling ketat dibanding kota-kota lain loh.
G: Ada yang bilang tempat-tempat hiburan
malam ini marak selama Anda menjabat? Karena mantan wali kota sebelumnya sangat
ketat aturannya.
RE:
Semua sama, tidak ada aturan yang
dipelonggar. Siapapun yang menjabat kepala daerah, memang itu ada porsi. Karena
kota ini kota pariwisata dan pasti membutuhkan tempat-tempat hiburan. Hanya saja,
bagaimana tempat hiburan tersebut dikondisikan tidak keluar jalur. Disemua kota
mengenai tempat hiburan itu sama.
Terkait
persoalan BSB Karaoke yang terjaring razia narkoba, Wali Kota mengatakan akan
ada tindakan teguran, bahkan hingga pencabutan
izin jika tempat tersebut diduga memfasilitasi. Sama halnya dengan kasus THM
Stadium di Jakarta yang ditutup akibat temuan narkoba. Tetapi semua harus
dilihat kembali laporan dari kepolisian seperti apa. Sebab, masih ada pertimbangan
para karyawan yang bekerja di THM itu.
“Kita
lihat dulu nanti dari laporannya, apakah tempat itu memfasilitasi atau hanya oknum
saja? Jika fatal kesalahannya, langsung kita cabut (izin) seperti Stadium.
Nanti, kalau asal main cabut dan tutup, kita bisa digugat," jelasnya. (ADE
MIRANTI, YOVANDA)
0 Komentar untuk ""Sampai Kiamat Masih Relevan""