Namanya perempuan, tetap saja gadis-gadis ini punya pacar. Namun, gaya pacaran yang mereka jalani adalah pacaran yang sehat. Rina, si kapten tim yang dikenal cerdas ini ternyata banyak ditaksir cowok Samarinda. Tapi Rina selektif dan menerima pinangan cowok yang sejatinya adalah orang baik-baik.
“Wah gimana ya, iya sih punya pacar. Kenalnya di sini, dan orangnya baik,” singkatnya. Seakan tidak mau terlalu jauh diketahui siapa kekasihnya, Rina hanya menjawab singkat. Meski demikian, dia mengakui kalau cowok-cowok Kalimantan khususnya di Samarinda itu memang menarik.
“Iya Kalimantan itu menyimpan banyak rahasia ternyata. Kalau saya pribadi melihat cowok-cowok sini baik-baik ya. Sopan dan menarik. Tapi setiap penilaian mungkin berbeda. Kalau Gabby dan Ade mungkin punya ukuran sendiri,” jelasnya.
Disinggung masalah pekerjaannya, Rina sedikit berfikir. Menurut dia, kekasihnya tahu benar profesionalitas dirinya dan dua rekannya. Si kekasih tidak menyoal, asal konteks bekerjanya memang sebagai entertain dan tidak merambah ke yang lain-lain.
“Dia sih mengerti, dancer itu bagaimana. Kalau soal perotes, hmm… pernah sih. Tapi tujuannya untuk mengingatkan kebaikan. Tapi kami kan entertain, jadi semua kembali pada hakikat seorang penari profesional dan bukan penari gampangan,” ujarnya.
Meski demikian, Rina tak menampik sewaktu ditanya soal rayuan laki-laki hidung belang. Menurut dia, dunia malam dipenuhi orang-orang yang haus akan hiburan di luar rumah. Tak jarang ada saja yang mengajak booking out dan menyebut harga untuk semalam.
“Ada saja yang tiba-tiba nyeletuk ngajak gitu (baca: booking out). Tapi langsung saya tangkis. Kami ini penari profesional. Bukan perempuan panggilan. Tarian yang kami suguhkan memang menggoda, tapi itu bagian dari keprofesionalan kerja. Sering banyak yang salah tanggap memang,” ungkapnya.
Rina selalu menjelaskan pada semua lelaki yang usil. Siapa dia dan kedua rekannya. “Saya selalu bilang, tarian kami memang panas. Tapi kami adalah perempuan baik-baik. Alkohol dan rokok saja kami jauhi, apalagi yang lainnya. Hidup sehat, jiwa sehat dan hati yang sehat. semua untuk masa depan dan tarian adalah sebuah pekerjaan. Jadi jangan dianggap lain ya,” pungkasnya tertawa. (*)
YOVANDA, SAMARINDA
Namanya perempuan, tetap saja gadis-gadis ini punya pacar. Namun, gaya pacaran yang mereka jalani adalah pacaran yang sehat. Rina, si kapten tim yang dikenal cerdas ini ternyata banyak ditaksir cowok Samarinda. Tapi Rina selektif dan menerima pinangan cowok yang sejatinya adalah orang baik-baik.
“Wah gimana ya, iya sih punya pacar. Kenalnya di sini, dan orangnya baik,” singkatnya. Seakan tidak mau terlalu jauh diketahui siapa kekasihnya, Rina hanya menjawab singkat. Meski demikian, dia mengakui kalau cowok-cowok Kalimantan khususnya di Samarinda itu memang menarik.
“Iya Kalimantan itu menyimpan banyak rahasia ternyata. Kalau saya pribadi melihat cowok-cowok sini baik-baik ya. Sopan dan menarik. Tapi setiap penilaian mungkin berbeda. Kalau Gabby dan Ade mungkin punya ukuran sendiri,” jelasnya.
Disinggung masalah pekerjaannya, Rina sedikit berfikir. Menurut dia, kekasihnya tahu benar profesionalitas dirinya dan dua rekannya. Si kekasih tidak menyoal, asal konteks bekerjanya memang sebagai entertain dan tidak merambah ke yang lain-lain.
“Dia sih mengerti, dancer itu bagaimana. Kalau soal perotes, hmm… pernah sih. Tapi tujuannya untuk mengingatkan kebaikan. Tapi kami kan entertain, jadi semua kembali pada hakikat seorang penari profesional dan bukan penari gampangan,” ujarnya.
Meski demikian, Rina tak menampik sewaktu ditanya soal rayuan laki-laki hidung belang. Menurut dia, dunia malam dipenuhi orang-orang yang haus akan hiburan di luar rumah. Tak jarang ada saja yang mengajak booking out dan menyebut harga untuk semalam.
“Ada saja yang tiba-tiba nyeletuk ngajak gitu (baca: booking out). Tapi langsung saya tangkis. Kami ini penari profesional. Bukan perempuan panggilan. Tarian yang kami suguhkan memang menggoda, tapi itu bagian dari keprofesionalan kerja. Sering banyak yang salah tanggap memang,” ungkapnya.
Rina selalu menjelaskan pada semua lelaki yang usil. Siapa dia dan kedua rekannya. “Saya selalu bilang, tarian kami memang panas. Tapi kami adalah perempuan baik-baik. Alkohol dan rokok saja kami jauhi, apalagi yang lainnya. Hidup sehat, jiwa sehat dan hati yang sehat. semua untuk masa depan dan tarian adalah sebuah pekerjaan. Jadi jangan dianggap lain ya,” pungkasnya tertawa. (*)
YOVANDA, SAMARINDA
Admin
May 31, 2014
Admin
Bandung Indonesia
Previous
Patgulipat Beasiswa Kaltim CemerlangRELATED POSTS
Nestapa di Gubuk Reot Tiga Warga Balikpapan Triliunan anggaran yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tak lantas menyelesaikan problem kemiskinan di kota ini. Kep…
Mulut Isran-Awang Terkunci KETIKA persoalan penjualan saham Pemkab Kutai Timur (Kutim) di Kaltim Prima Coal (KPC) menjadi bola salju, muncul pertanyaan; bag…
Disulap Jadi Tempat Pelatihan Difabel KABAG Hukum Pemerintah Kota Balikpapan Daud Pirade menjelaskan, secara hukum permasalahan lokalisasi Km 17 sudah bisa dipastikan …
Tutup Mulut Penjualan Saham KPC SIDANG kasus lanjutan penjualan saham PT PT Kutai Timur Energi (KTE) kembali digulirkan beberapa hari lalu. Sama dengan pekan l…
Menunggu Kawan dari Dolly Riuh penutupan lokalisasi Dolly di Kota Surabaya tak seriuh tetap beroperasinya lokalisasi Lembah Harapan Baru Km 17 Balikpapan…
0 Komentar untuk "Penolakan Booking Out Sexy Dancer"