Memang pelaksanaan pilwali Balikpapan belum diketahui
kapan waktu pastinya. Apakah akan digelar pada tahun ini, atau pada awal tahun
2016 nanti. Namun demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan telah lebih
dahulu melakukan persiapan. Salah satunya berkomunikasi dengan Wali Kota
Balikpapan, Rizal Effendi terkait dengan penggunaan anggaran pada pilwali
mendatang.
Dalam pertemuan singkat dengan wali kota Balikpapan pada
Kamis (5/2) pekan lalu, KPU Balikpapan telah bertemu untuk membahas anggaran
yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Balikpapan tersebut.
Namun belum jelas, berapa anggaran yang akan dibutuhkan nanti. “Kami baru dapat
angkanya akhir bulan ini. Ya kira-kira 50-60 miliar,” kata Ketua KPU Balikpapan
Noor Thoha kepada Tabloid Gugat pekan
lalu.
Dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai sumber
anggaran. Karena dana untuk pilwali Balikpapan tidak masuk dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015, maka untuk sementara akan menggunakan
dana hibah. Karena KPU Balikpapan sudah harus melakukan tahapan awal pilwali,
yakni sosialisasi mengenai tahapan pilwali yang cukup membutuhkan anggaran yang
besar. “Kami membahas soal itu juga dalam audiensi. Kami mohon agar segera
dicairkan, sehingga segala persiapan bisa dilakukan dengan cepat,” ucapnya.
Nantinya setelah KPU Balikpapan mendapatkan nilai pasti
untuk penyelenggaraan pilwali 2015, maka nilai tersebut akan dimasukkan dalam
APBD Perubahan 2015 yang akan dibahas pada pertengahan tahun ini. Untuk
diketahui, pada tahun 2011, KPU Balikpapan menganggarkan dana untuk pilwali
sebesar Rp 38 miliar.
Nantinya kata Thoha, setelah pilkada serentak telah
diputuskan waktu pelaksanaannya, maka KPU Pusat akan menyusun jadwal untuk
seluruh daerah yang akan menggelar pilkada. Dan KPU yang ada di daerah,
termasuk Balikpapan, jika ikut dalam pilkada serentak akan menerima jadwal
pelaksanaan tersebut dan menyesuaikan dengan tahap pilwali yang ada di
lapangan. (RIKIP AGUSTANI)
0 Komentar untuk "Pilwali Perlu Rp 60 Miliar"